KELOMPOK 4
Surahmi
Rusmawati
Dafrosa Metildis Kortin
Eka Sasmita
PEMBELAJARAN
MELALUI MEDIA TELEVISI/VIDEO
A.
PENDAHULUAN
Televisi
merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat.
Munculnya media televisi sebagai media elektronik memberi pengaruh yang sangat
besar bagi masyarakat saat ini. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan
kehidupan sehari – hari dan menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan
informasi bagi masyarakat. Televisi memiliki kelebihan tersendiri dengan gambar
bergeraknya, karena khalayak cenderung menggunakan media TV sebagai sarana
hiburan, informasi maupun pengetahuan sehingga membuat informasi dan pesan yang
disampaikan lebih menarik dan menyanangkan pemirsanya disbanding media lainnya.
Televisi menjadi icon media yang paling akrab di antara media – media yang
pernah sepanjang sejarah.
Tahun 1884 merupakan awal mula ditemukannya electrise Telescope oleh seorang ilmuwan dari Berlin bernama Paul
Nipkow, alat ini berfungsi sebagai pengirim gambar dari satu tempat ke tempat
lain. Temuan inilah yang kemudian menjadi titik awal berkembangnya televisi,
dan sejak saat itu perkembangannya dari tahun
ke tahun menjadi sangat pesat hingga detik ini dan bahkan telvisi mampu
menunjukkan eksistensi maupun dominasinya dibanding dengan media – media yang
lainnya.
Eksistensi televisi sebagai media komunikasi pada prinsipnya, bertujuan
untuk dapat menginformasikan segala bentuk acaranya kepada masyarakat luas.
Hendaknya, televisi mempunyai kewajiban moral untuk ikut serta berpartisipasi
dalam menginformasikan, mendidik, dan menghibur masyarakat yang pada gilirannya
berdampak pada perkembangan pendidikan masyarakat melalui tayangan – tayangan
yang disiarkannya. Di samping itu, anak – anak yang tergolong usia belajar
ternyata lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi. Seperi yang
dikutip pada Jawapos.com. rata – rata anak Indonesia, menonton TV jauh lebih
lama dibanding jam belajar mereka d sekolah. Perhitungan ini didasarkan pada
hasil penelitian YPMA tahun 2006 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di
Jakarta-Bandung yang mendekati angka sekitar 30-35 jam seminggu, atau 4,5 jam
dalam sehari sehingga dalam setahun mencapai kurang lebih 1.600 jam. Sementara
jumlah hari sekolah yang hanya sekitar 185 hari dalam setahun dengan 5 jam
perhari untuk kelas tinggi dan 3 jam untuk kelas rendah, menghasilkan angka
rata – rata anak belajar di sekolah dalam setahun hanya 740 jam. Selain
menonton TV, anak – anak juga mengkonsumsi jenis media yang lain seperti video
game, komik, internet, dan lain – lain sehingga total waktu yang digunakan
untuk mengonsumsi media diperkirakan hampir 2.500 jam atau 7 jam dalam sehari.
Faktanya televisi adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan
pendidikan seperti yang dikemukakan Darwanto (2007), “salah satu alasan mengapa
televisi bisa dijadikan sebagai pendidikan adalah karena televisi mempunyai
karakteristik tersendiri yang tidak bisa dimiliki oleh media massa lainnya.
Karakteristik audio visual yang lebih dirasakan perannya dalam memengaruhi
khalayak, sehingga dapat dimanfaatkan oleh Negara dalam menyukseskan
pembangunan Negara dalam bidang pendidikan melalui program televisi sebagai sarana pendukung.”
Melihat potensi televisi tersebut dan upaya pemerintah dalam mencerdaskan
bangsa melalui program televisi edukasi, pemerintah melalui kemendiknas dan
bersama – sama dengan Pustekom terus mengembangkan televisi edukasi untuk
mencerdaskan anak – anak bangsa.
B. Konsep Media Pembelajaran
1.
Definisi media pembelajaran
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Menurutnya, media
merupakan perantara sumber pesan dengan penerima pesan, ia mencontohkan media
ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer dan instruktur.
Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan – pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen proses belajar mengajar
yang memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan belajar
siswa. Pada awal sejarah pembelajaran, media sebagai alat bantu yang digunakan
oleh guru untuk menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini, kehadiran
media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus maupun pengembangan
aspek intelektual maupun emosional siswa. Pada awalnya alat bantu yang
digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman melaui indera lihat sehingga dapat memperjelas konsep yang abstrak,
dan mempertinggi daya serap. Sejalan dengan waktu fungsi media tidak hanya itu
namun juga harus mampu member motivasi belajar kepada siswa, membangkitkan
kreativitasnya, dan berlatih berpikir tingkat tinggi.
Pemanfaatan media sebagai sarana belajar harus terencana dan sistematik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kehadiran media sangat membantu siswa untuk
memahami suatu konsep tertentu yang sulit dijelaskan dengan bahasa verbal,
dengan demikian pemanfaatana media sangat tergantung pada karakteristik media
dan kemampuan pengajar maupun siswa memahami cara kerja media tersebut,
sehingga pada akhirnya media dapat dipergunakan dan dikembangkan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting. Terdapat dua unsur
yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media. Kedua
hal ini saling berkaitan satu sama lainnya. Pemilihan suatu metode harus
disesuaikan dengan konsep dan tujuan pembelajaran sehingga dalam prosenya terjadi
keselarasan antara pesan yang ingin disampaikan dengan metode penyampaiannya.
Manfaat media pembelajaran dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b.
Materi
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami oleh siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik
c.
Metode yang
digunakan dalam media pembelajaran akan lebih bervariasi tidak semata – mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata – kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
Sedangkan menurut Hamalik (2008:49)
fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Untuk
mewujudkan situasi belajar yang efektif
b.
Penggunaan
media merupakan bagian yang integral dalam sistem pembelajaran
c.
Media
pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
d.
Untuk
mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi
yang disajikan oleh guru di dalam kelas.
e.
Dimaksudkan
untuk meningkatkan mutu pendidikan
Selain itu, menurut Kempt &
Dayton (1985:28), fungsi utama media pembelajaran adalah:
a.
Memotivasi
minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan
b.
Menyajikan
informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok
siswa
c.
Member
intruksi, informasi yang terdapat dalam media pembelajaran harus mampu
melibatkan siswa.
C. Televisi Sebagai Media Pembelajaran
Televisi berasal dari kata tele dan
visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi
adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar – gambar melaui gelombang
radio. Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang yang mudah kita
jumpai dalam kehidupan sehari – hari seperti halnya media massa surat kabar,
radio atau komputer. televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan gambar hidup bersama suara melaui kabel (Arsyad,2002:50). Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang
elektrik dan mengonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan
suara yang dapat didengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi
penyiarannya dan video dari segi gambar bergeraknya. Televisi pendidikan adalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya.
1. Fungsi Televisi
Menurut Effendy (1994), seperti halnya media massa lainnya, televisi
mempunyai tiga fungsi pokok yaitu:
a.
Fungsi
Penerangan (The Information Function)
Televisi mendapat perhatian yang
besar di kalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu
menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh dua faktor
yaitu (1) Immediacy (kesegaran), pengertian ini mencakup langsung dan peristiwa
yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya
pada saat peristiwa itu berlangsung. (2) Realism (kenyataan), ini berarti
televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui perantaraan
mikrofon dan kamera sesuai dengan kenyataan.
b.
Fungsi
Pendidikan (The Educational Function)
Sebagai media massa, televisi
merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak
yang jumlahnya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu
meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui
Kemendiknas dan Pustekom telah menyiarkan TV-edukasi (TVe), yang selalu
menyairkan program – program pendidikan dan pembelajaran seperti program siaran
pengayaan mata pelajaran untuk menghadapi UN, mata kuliah di UT dan PPJ seperti
mata kuliah pengembangan kurikulum, pembelajaran terpadu dan mata kuliah lainnya.
c.
Fungsi
Hiburan (The Entertaiment Function)
Sebagai media yang melayani
kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada televisi
tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya.fungsi hiburan ini sangat penting,
karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari
aktivitas di luar rumah.
2. Konsep Televisi Pendidikan
1. Pengertian Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan adalah
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan. Televisi pendidikan tidak sekadar
menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, memiliki
ciri – ciri tersendiri, antara lain yaitu:
a.
Dituntut
oleh seorang guru melalui pengalaman – pengalaman siswa.
b.
Sistematika
siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman
belajar yang terencana
c.
Teratur dan
berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan
di mana satu siaran dibangun atau mendasari kegiatan lainnya, dan
d.
Terpadu-siaran
berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, mambaca, diskusi,
laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
2.
Perkembangan Televisi Pendidikan
Waktu siaran TV-E dari tahun ke tahun selalu bertambah, mulai April 2007
TV-E sudah melakukan uji coba siaran 24 jam penuh, dan sejak Juli 2006 lalu
TV-E dapat disaksikan melalui siaran TVRI Nasional setiap hari senin-kamis yang
berisi materi – materi pelajaran untuk siswa/i SMP, seperti Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan Matematika.
Seiring berjalnnya waktu perkembangan TV-E semakin berkembang. Namun
perkembangan TV-E pada masyarakat menurut pandangan kami masih kurang berkembang
baik dilihat dari sejumlah mana minat dari masyarakat terhadap TV-E. tema dari
siaran TV-E intinya tentang dunia pendidikan dan tidak dipungkiri lagi
masyarakat kita belum sadar akan pentingnya pendidikan, maka dari itu kami
anggap wajar – wajar saja bila tayangan – tayanga TV-E belum sepenuhnya
diterima masyarakat kita. Akan tetapi, tayangan televisi edukasi bisa diterima
dengan sangat antusias di kalangan – kalangan tertentu saja yang mana mereka
sudah sadar betul tentang arti pendidikan itu sendiri. Sebab lain mengapa
televisi edukasi kurang diminati oleh masyarakat adalah karena kemasan
penyampaiannya yang kurang variatif dan cenderung monoton, apalagi dengan tema
pendidikan. Bukan hanya masyarakat yang kurang berminat melihat tayangan
televisi yang seperti itu, bahkan siswa sekolah pun akan kurang merespon jika
penayangan TV-E biasa – biasa saja.
3. Kelebihan TV-Edukasi
TV-E
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a.
Membukan
pemahaman menganai informasi baru, biasanya terdapay dalam program – program
berita
b.
Mendorong
anak – anak untuk belajar acara edukasi dan dapat mengajarkan pada anak tentang
niali – nilai yang penting serta pelajaran mengenai kehidupan nyata.
c.
Merupakan
alternatif tontonan bermanfaat yang hadir di tengah – tengah masyarakat
Indonesia.
d.
Memberikan
informasi kepada masyarakat akan dunia pendidikan
e.
Menyemarakkan
dunia hiburan dengan kemasan yang berbeda yakni dikemas dalam bentuk lebih
mendidik, jadi tidak hanya menghibur lewat TV tetapi juga bisa mendidik
masyarakat
4. Kelemahan Televisi Edukasi
a.
Dari segi
pengemasan program kurang menarik, sehingga program – program yang ditawarkan
kurang dapat diterima
b.
Program
tidak didukung oleh pendukung acara yang dikenal masyarakat, dengan kata lain
siaran – siaran TV-E tidak diperankan oleh artis – artis terkenal.
c.
Kurang tepat
sasaran.
D. Media
Video Pembelajaran
1. Pengertian media video media pembelajaran
Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembelajaran.
(Arsyad(2004:36) mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak yang
disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah
sebuah alur, dengan pesan – pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau
disk.media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis media audio
visual aids (AVA), yaitu jenis media yang selain mengandung unsure suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.
Apabila diterjemahkan dapat diartikan sebagai tampilan dari berbagai gambar
dalam sebuah televisi atau sejenis layar. Dalam bahasa latin video diartikan
sebagai “saya lihat (I see)”. Setiap format media yang menggunakan sinar katoda
untuk menampilkan bagian gambar dari sebuah pesan dapat dikategorikan sebagai
video. Media video pembelajaran termasuk ke dalam media video cassette recorder
(VCR) yaitu media audio visual gerak yang perekamannya dilakukan menggunakan
kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi. Pancaran gambar yang
bercahaya dari sebuah video ternyata tersusun dari titik – titik yang sangat
rapat dan ditampilkan pada sebuah layar. Seperti halnya film, berbagai frame
video tersebut pada dasarnya adalah gambar diam. Hanya saja, pergantian setiap frame ke frame selanjutnya itu berlangsung sangat cepat, sehingga berbagai
frame tersebut terlihat sebagai gambar yang bergerak. Hal ini berlangsung
secara terus menerus hingga mampu menciptakan daya lihat yang menakjubkan dari
sebuah tampilan video dibuat dengan cara direkam secara magnetic pada sebuah
pita video seperti halnya perekaman video.
2. Kelebihan Media Video
media video
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a.
Memberi
pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa
b.
Sangat bagus
untuk menerangkan suatu proses
c.
Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu
d.
Lebih
realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan
e.
Memberikan
kesan yang mendalam, yang dapat memengaruhi setiap siswa
Menurut Pramono (2008:9), media
video memiliki banyak kelebihan diantaranya adalah:
a.
Memaparkan
keadaan real dari suatu proses, fenomena dan kejadian
b.
Sebagai
bagian terintegrasi dengan media lain, seperti teks atau gambar, video dapat memperkaya
pemaparan
c.
Pengguna
dapat melakukan replay pada bagian – bagian tertentu untuk melihat gambaran
yang lebih focus
d.
Kombinasi
video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan
dibandingkan media teks.
3. Kelemahan Video
Media video juga memiliki beberapa
kelamahan, yaitu:
a.
Jangkauannya
terbatas
b.
Sifat
komunikasinya satu arah
c.
Gambarnya
relative kecil
d.
Kadangkala
terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.
Selain itu,
keterbatasan lain yang dimiliki oleh media video adalah:
a.
Keterbatasan
daya rekam setelah piringan video ini mengalami proses perekaman tidak akan
dapat dipakai ulang lagi untuk diganti isinya,
b.
Biaya
pengembanagn untuk menyiapkan format piringan video ini relatif memerlukan
biaya yang besar
c.
Keterbatasan
sekuansi dari gambar bergerak yang ditampilkan. Lebih dari 54.000 frame yang
diam dapat ditampung oleh format piringan video, namun hanya dapat ditampilakan
dalam bentuk gambar bergerak dalam waktu 60 menit. Hal ini lebih rendah dari
kemampuan yang dapat ditampung oleh sebuah format kaset video.
4.
Keuntungan Video dalam Proses
Pembelajaran
Dengan menggunakan media jenis ini siswa diharapkan dapat memperoleh
persepsi dan pemahaman yang sama dan benar, selain siswa dapat menerima materi
mata pelajaran. Sedangkan guru diharapkan dapat mengikat siswa selama
pembelajaran berlangsung dan membantunya mengingat kembali dengan mudah
berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Media jenis ini
juga dapat digunakan untuk menyajikan bagian – bagian dari suatu proses dan
prosedur secara utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati dan menirukan
langkah – langkah suatu prosedur yang harus dipelajari.