Jumat, 20 Mei 2016

Kewirausahaan BAB 19 Pelanggan atau nasabah kabur

Pengertian pelanggan atau nasabah kabur adalah pelanggan atau nasabah pergi meninggalkan perusahaan atau tidak lagi membeli, mengomsumsi, atau memiliki produk yang ditawarkan perusahaan, baik untuk sementara waktu atau selamanya.Artinya nasabah tidak akan menjadi nasabah kita atau membeli produk yang kita tawarkan dan mungkin sudah berahli keperusahaan lain. Arti lain pelanggan/nasabah sudah mulai mengurangi volume pembelajaranya atau frekuensi transaksi atau dengan kata lain nasabah sudah tidak melulu menggunakan produk yang kita jual.

Ø  Sebab pelanggan atau nasabah meninggalkan perusahaan:
1.      Pelayanan yang tidak memuaskan
2.      Produk yng tidak baik
3.      Ingkar janji dan tidak tepat waktu
4.      Biaya yang relif mahal
5.      Lokasi yang sulit di jangkau
6.      Loyautatau tata letak lantai

Pengertian nasabah betah adalah nasaba merasa nyaman untuk berhubugan dengan perusahaan,sehingga tidak pindah keperushaan atau produk lain. Atau dengan kata lain nasabah akan terus mengomsusi atau membeli produk yang ditawarkan.

Ø  Cara membuat agar pelanggan atau nasabah betah berurusan dengan perusahaan adalah sebagai berikut:
1.   Karyawan harus menarik, baik dari segi penampilan, gaya bicara, maupun gerak geriknya sehinggatidak membosankan. Buat agar nasabah selalu senang, ceria dan bersemangat dalam berhadapan dengan kita.
2.  Cepat tanggap terhadap keinginan nasabah dan cepat mengerjakan atau melayani nasabah..
3.     Ruang tunggu yang nyaman, tenang dan nyaman, sehingga begitu nasabah masuk dapat merasakannya.
4.  Brosur yang tersedia lengkap dan mampu menjelaskan segala sesuatu sehingga sesuai dengan keinginan nasabah.
5.      Keragaman dan kelengkapan produk atau jasa yang ditawarkan.
6.      Lokasi yang aman dan nyaman.

Kewirausahaan BAB 18 Perlindungan usaha


Resiko dapat terjadi karena dua faktor, yaitu :
1.      Adanya unsur kesengajaan,
2.      Unsure ketidak sengajaan,

Resiko yang akan dihadapi oleh seorang penguasaha adalah :
1.      Resiko jiwa,
2.      Resiko kehilangan harta perusahaan,
3.      Resiko kerusakan harta,
4.      Resiko penggantian kepada pihak lain.

Pihak asuransi biasanya mengklarifikasikan suatu resiko kedalam tiga jenis yaitu :
1.      Resiko murni,
2.      Resiko spekulatif
3.      Resiko individu.

Menurut undang-undang no. 1 Tahun 1992 yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk member penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang di harapkan atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan sesuatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Tujuan yang diinginkan oleh nasabah dengan asuransi adalah :
1.      Memberikan rasa aman,
2.      Memberikan rasa ketenangan berusaha,
3.      Merupakan simpanan,
4.      Terhindar dari resiko kerugian,
5.      Terhindar dari resiko kehilangan,
6.      Memperoleh penghasilan dimasa yang akan dating,
7.      Memperoleh penggantian akibat kerusakan akan kehilangan milik sendiri atau milik orang lain.

Payung untuk melindungi usaha dan resiko adalah :
1.      Menetapkan prosedur dan tata tertib kerja,
2.      Menyediakan alat pengaman,
3.      Meminta pertanggungan asuransi.

Kewirausahaan BAB 17 Customer Service

     Customerservice secara umum adalah setiap kegiatan yang ditunjukkan untuk member kepuasan pelanggan, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan.
     Petugas customer service pada prinsipnya semua atau seluruh pegawai mulai dari cleaning service, satpam, sampai di rektur utama. Namun secara khusus  tugas CS ini diemban oleh orang yang dididik untuk memegang fungsi sebagai CS suatu perusahaan.

Fungsi dan tugas customer sevice adalah sebagai berikut :
1.   Sebagai resepsionis,
2.   Sebagai deskam,
3.   Sebagai salesman,
4.   Sebagai customer relation officer,
5.   Sebagai komunikator.

Dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti seorang CS adalah :
1.   Berpakaian dan berpenampilan,
2.   Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum,
3.   Menyapa dengan lembut,
4.   Tenang, sopan, hormat, dan tekun,
5.   Cara berbicara,
6.   Selalu bergairah.
7.   Tidak menyela atau memotong pembicaraan,
8.   Mampu menyakini pelanggang,
9.   Jika tidak sanggup ?usahakan minta bantuan
10.  Bila belum dapat melayani beri tahu kapan akan dilayani. 

Berikut ini sifat-sifat pelanggan yang harus di kenal CS :
1.   Pelanggan dianggap sebagai raja,
2.   Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhannya,
3.   Tidak mau didebat dan disinggung,
4.   Pelanggan mau diperhatikan,
5.   Pelanggan merupakan sumber pendapatan.

Sikap yang harus diperhatikan dalam melayani pelanggan.
1.   Beri kesempatan pelanggan berbicara,
2.   Dengarkan baik-baik
3.   Jangan menyela pembicaraan,
4.   Ajukan pertanyaan,
5.   Jangan marah dan jangan mudah tersinggung,
6.   Jangan mendebat pelanggan,
7.   Jaga sikap sopan, ranah dan selalu bersikap tenang,
8.   Jangan menangani hal-hal,
9.   Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu.

Beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti dan dipenuhi oleh perusahaan dan dijalankan CS yaitu :
1.   Tersedia karyawan yang baik,
2.   Tersedia sarana dan prasarana,
3.   Bertanggungjawab,
4.   Mampu melayani secara cepat dan tepat
5.   Mampu berkomunikasi,
6.   Memberikan jaminan kerahasiaan,
7.   Memiliki pengetahuan dan kemampuan,
8.   Berusaha memahami kebutuhan pelanggang,
9.   Mampu memberukan kepercayaan.

Persyaratan CS yang harus dipenuhi oleh seorang CS yaitu :
1.   Persyaratan fisik,
2.   Persyaratan mental,
3.   Persyaratan kepribadian
4.   Persyaratan sosial.

Sebab-sebab pelanggan meninggalkan perusahaan yaitu :
1.   Pelayanan yang tidak memuaskan,
2.    Produk yang tidak baik,
3.   Ingkar janji dan tidak tepat waktu,
4.   Biaya yang relatif mahal.